Illustrasi by: google.com
Surat kabar kian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Surat Kabar tak pernah mati meski terus berkembangnya teknologi yang menjanjikan kemudahan informasi. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas memiliki pilihan berbeda untuk surat kabarnya. Meski media online dan televisi kian diminati karena menghadirkan informasi terbaru disetiap jamnya namun tak dapat dipungkiri bahwa surat kabar tetap dicari.
Kebutuhan masyarakat atas surat kabar ini membuat sebuah pertanyaan,
apa perbedaan yang ditawarkan surat kabar dari media massa lainnya? Menurut
saya, perbedaan itu terletak dari rubrik opini yang ada di surat kabar. Mengapa
berbeda? Tentu saja berbeda karena pada televisi maupun media online, berita
yang disajikan adalah fakta meski ada acara di televisi yang mengemukakan opini
atas sebuah berita, tetap saja opini pada surat kabar memiliki perbedaan yang
menjadikannya unggul.
Opini yang ada di surat kabar adalah Tajuk Rencana, Artikel, Pojok dan Karikatur. Beraneka ragam
rubrik yang ada di surat kabar tentu memiliki ciri dan gayanya tersendiri
misalnya saja Pojok yang hanya ada di surat kabar Indonesia. Meski Tajuk
Rencana dan Artikel hampir sama bentuknya, namun tetap ada perbedaan di dalam
keduanya yaitu Tajuk Rencana mengatasnamakan surat kabar sedangkan Artikel
mengatasnamakan seseorang. Sedangkan Karikatur memiliki dwifungsi sebagai hiburan
dan juga kontrol sosial yang berupa kritikan.
A.
Tajuk
Rencana merupakan tulisan opini dalam surat kabar yang ditulis sesuai dengan
pandangan redaksi surat kabar terhadap peristiwa atau masalah yang sedang
hangat di tengah-tengah masyarakat. Karena Tajuk Rencana merupakan pandangan
surat kabar, maka dalam Tajuk Rencana didasarkan pada kebijakan surat kabar
yang bersangkutan. Kebijakan surat kabar ada yang pro pemerintah dan ada pula
yang independen. Oleh karena itu, topik yang dikomentari maupun cara pandang
Tajuk Rencana bisa sama, bisa berbeda dan bisa pula bertentangan antara satu
surat kabar dengan surat kabar yang lain. Surat kabar yang kebijakannya pro
pemerintah, dalam Tajuk Rencananya akan mendukung kebijakan pemerintah
sedangkan surat kabar independen, dalam Tajuk Rencananya akan mengkritik
kebijakan pemerintah sekaligus mengajukan argumen surat kabar tersebut.
Tidak sembarangan orang bisa menulis Tajuk Rencana karena wewenangan
menulis Tajuk Rencana ada pada pemimpin redaksi walaupun terkadang tugas
tersebut juga dapat dilakukan oleh wakil pemimpin redaksi atau salah seorang
wartawan senior. Karena citra sebuah media tercemin pada rubrik ini maka yang
dapat menulis Tajuk Rencana adalah dia yang mempuyai pandangan luas, mengetahui
dengan pasti apa permasalahan yang sedang ditulisnya serta memiliki kemampuan
berpikir analitis dan ktitis.
Tajuk Rencana memiliki 4 fungsi, yaitu;
1.
Menjelaskan
berita, maksudnya adalah Tajuk Rencana yang menjelaskan serta menjabarkan sebuh
berita atau peristiwa dan akibatnya pada masyarakat. Fungsi Tajuk Rencana yang
pertama ini biasanya dilakukan oleh surat kabar yang pro terhadap kebijakan
pemerintah.
2.
Mengisi
latar belakang, artinya Tajuk Rencana
juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial
dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3.
Meramalkan
masa depan, maksudnya adalah Tajuk Rencana terkadang juga ada ramalan atau
analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
4.
Meneruskan
suatu penilaian moral, dimana Tajuk Rencana akan berisi penilaian kritis
terhadap masalah atau berita yang disorot atau dikomentari.
B.
Sedikit
berbeda dengan Tajuk Rencana, Artikel adalah tulisan atau tanggapan seseorang terhadap
peristiwa atau masalah yang sedang hangat di tengah-tengah masyarakat. Artikel
ada dua jenis yaitu artikel kolom dan artikel ringan. Artikel kolom adalah
artikel yang dibuat berisi peristiwa atau masalah yang sedang hangat di
tengah-tengah masyarakat. Sedangkan artikel ringan adalah artikel yang berisi
pemaparan sesuatu hal yang lebih ringan dibandingkan artikel kolom. Artikel
C.
Selain
sebuah rubrik khas yang ada di Indonesia, Pojok memiliki keunikan lain yaitu
Pojok diletakkan di bagian pojok rubrik opini, sehingga tidak heran jika
tulisan ini dinamakan pojok. Pojok pada umumnya terdiri dari dua kalimat
singkat, yakni satu kalimat berita satunya lagi kalimat tanggapan atau
kritikan. Namanya saja kalimat kritikan, tentu kalimat tersebut sifatnya
mengritik berbagai kebijakan, perilaku tokoh dan sebagainya. Dibutuhkan
kreativitas yang tinggi untuk berhasil menemukan sebuah kalimat yang yang sinis
tapi lucu di samping melihat apa yang mau dikritik.
Rubrik Pojok diasuh oleh pemimpin redaksi surat kabar karena rubrik
ini juga bersifat sama seperti Tajuk Rencana dan Karikatur yaitu merupakan
cerminan sikap redaksi surat kabar. Pojok pertama kali muncul di surat
kabar Kaoem Moeda tahun 1913 dengan nama Iseng-Iseng. Tetapi,
meski namanya Iseng-Iseng dan penulisnya menggunakan nama
samaran Keok, rubrik ini menjadi andalan surat kabar Kaoem
Moeda dan rubrik ini ditiru berbagai surat kabar dan majalah lainnya
dengan banyak nama: Pojok, Sudut, Jamblang Kocok dan lain-lain. Namun kata
yang paling sering merujuk pada tulisan ini adalah Pojok.
D.
Karikatur
juga biasa disebut kartun-editorial. Karikatur merupakan kolom gambar sindiran
yang mengandung sebuah kritikan atau mengomentari berita dan isu yang sedang
ramai dibahas di masyarakat dan dimuat di sebuah koran di rubrik opini. Peran
Karikatur sangat penting karena merupakan bentuk opini yang mencerminkan sikap
Koran yang bersangkutan. Media utama karikatur bukan bahasa melainkan gambar. Karikatur
berisi gambar kartun yang mirip dengan tokoh terkenal dengan tujuan menyindir
tokoh tersebut namun karikatur dapat menghibur pembaca karena gambar yang
dibuat memang sengaja lucu tapi sebenarnya menyindir.
Dari
pemaparan keempat rubrik opini, dapat kita simpulkan bahwa peran opini dalam
surat kabar adalah menjalankan tiga dari empat fungsi pers yaitu berfungsi memberi
informasi, mendidik, kontrol sosial dan hiburan. Tentu fungsi pers yang pertama
yaitu memberi informasi telah dijalankan oleh berita fakta.
Memberikan
pendidikan merupakan peran rubrik opini pada kolom Tajuk Rencana dan artikel
karena keduanya memberikan wawasan yang luas kepada para pembacanya. Sedangkan
pada fungsi kontrol sosial diberikan kepada empat rubrik opini yaitu Tajuk
Rencana, artikel, pojok dan karikatur karena semuanya memberikan kritik dan tanggapan
seseorang ataupun surat kabar terhadap sesuatu peristiwa yang masih hangat di
tengah-tengah masyarakat. Pojok dan karikatur turut membantu surat kabar
menjalankan fungsinya yang keempat, yaitu memberikan hiburan karena pojok dan
karikatur menyampaikan kritikannya dengan cara “nyentil” nan lucu.
Mantap bahasa artikelnya. :) Tampilan blognya juga enak dilihat. :)
BalasHapus